Rabu, 21 Mei 2008

NoVeL KeeerEN!!!!


MAGIC STORY

Five Girls The Holder Piece Of Keys

(Lima Gadis Pemegang Pecahan Kunci)

Novel ini ku persembahkan untuk para pemimpi yang hobi menghayal tingkat tinggi. Walaupun tidak masuk akal, mohon dimaklumi namanya aja novel fiksi yang tidak nyata di dunia ini. Maaf jika ceritanya terlalu dibua-buat dan isinya terlalu banyak bohong…. Kalau ceritanya bagus silahkan di puji, kalau jelek mohon dimaklumi. Kami ini penulis tingkat awal.

Trilogi

Kami terlalu kecil untuk melakukan misi ini, buknkah tidak, masa itu menurut kami masa yang hilang karena kami harus menolong Mgic World untuk terlepas dari pengaruh penyihir jahat. Kami tidak tahu mengapa mereka memilih kami, padahal kami tidak mengerti sedikitpun tentang magic.

Ini semua berawal pada minggu malam tepatnya pada tanggal 11 September 1991. Pada saat itu kami berlima mimpi bertemu seorng bertubuh mungil, panjang tubuhnya kira-kira 20 cm yang sedang terbang dengan sayapnya berbentuk sayap kupu-kupu dan beterbangan kesana-kemari dan mengeluarkan cahaya yang bertaburan setiap kali ia mengepakkan sayap. Dia memperkenalkan diri pada kami dan ternyata namanya Faxy, lalu dia menyodorkan kalung berliontin pecahan bintang pada kami.

Kami ami terbangun dari mimpi karena tersentak kaget pada cahaya yang memancar dari liontin tersebut. Dan pada saat itulah kami mendapati hewan di ranjang kami, yang ditakdirkan untuk menuntun kami menuju Pintu Dunia Sihir.

Dan saat itu kami tidak saling kenal antara satu dengan yang lainnya. Seribu pertanyaan muncul di benak kami, perihal kalung pemberian seorang peri yang menamai dirinya dengan sebutan Faxy. Entah siapa yang bisa menjawabnya. Kami tidak mengenal mana kawan dan mana lawan. Karena menurut Faxy kami tidak sendiri dan kita harus mencari dan yang lain tapi kami sulit membedakan karena seseorang dari Magic World pengikut kerajaan Mardox dengan ratunya Si Penyihir Jahat.

Pada suatu malam ketika semua orang tertidur lelap keganjilan pun terjadi, kami berlima serasa antra mimpi dan tidak, kami seakan-akan berjalan menuju sebuah hutan dibawah sebuah pohon besar yang berada di tengah hutan. Yang ternyata di batang pohon besar itu mengeluarkan cahaya yang terang benderang.

Keesokan harinya kami terkejut bukan kepalang karena melihat di sekitar kami sudah berubah.

” wuih !? gw ada dimana nieh” gerutu Lion ketika mendapati dirinya dan Nobby, singa peliharaan nya yang tertidur pulas. Lion membangunkan Nobby dengan memukul kepalnya sehingg Nobby terbangun. Singa itu mengaung kesakitan tapi hanya sebentar kren Lion buru-buru menggendong Nobby dan berjalan-jalan melihat-lihat di sekeliling pohon besar yang ada di belakangnya. Dilihatnya empat gadis dengan empat hewan peliharaannya yang berada di dekat pohon besar yang sedang tertidur pulas. Satu-persatu dari mereka terbangun mereka merasakan hal yang serupa dengan Lion.

“Kalian siapa ?” tanya Yustin pada empat gadis yang mondar-mandir bingung dengan semua hal yang mereka alami.

“Gw Lion ” jawab cewek yang perawakannya tomboy abis dengan rambut belakang pendek seperti rambut cowok depan panjang dan berponi. Dia memakai piama berwarna biru dan bermotif awan berwarna putih, piama itu berlengan panjang dan celana panjang.

“Ini Nobby, singa peliharaan gw” Lion menatap singa kecil yang mempunyai janggut panjang dan berbulu kucing keemasan yang digendongnya. Kemudian Yustin menatap cewek berambut panjng duduk di atas tanah dan membelai bulu kucing yang tebal dan berwarna putih dan bulatan-bulatan hitam di kedua mata dan empat telapak kakinya, kucing itu bernama Miracle sedangkan pemiliknya bernama Elly. Gadis ini kelihatan sedih sekali butiran-butiran air mulai menetes dari matanya. Keadaan hatinya berbeda sekali dengan piama berwarna kuning bermotif dedaunan yang membalut tubuhnya yang kelihatan ceria sekali. Dua gadis yang lain salah satunya bernama Lexy gadis dengan rambut bergelombang panjangnya sebahu dan dipotong dari atas ke bawah semakin panjang dia memegang hamster berwarna putih dengan bultan-bulatan kuning keemasan yang berada di punggung dan kepalanya. Lexy menamainya Elsy. Terakhir menamai dirinya Helen, di bertubuh tinggi dan berbodi bagus sekali, bagaimana tidak diakan artis cilik berambut sepinggul, lurus, dan hitm mengkilat. Tapi kayaknya dia sombong dia juga memperkenalkan kelinci berwarna hitam dengan mata warna merah dan ekornya yang pendek yang dinamai Binka. Binka kelihatan menggesek tubuhnya yang gatal pada celana piama Helen yang berwarna ungu dan bermotif bunga ungu keputihan. Tiba saatnya Yustin memperkenalkan diri, cewek berkulit putih dengan rambut panjang sepinggul, lurus, hitam dan tebal dia kelihatan sabar sekali dengan piama yang membalut tubuhnya yang berwarna putih bermotif bunga mawar berwarna hitam.

Lama sekali Yustin, Lion, Elly, Helen, Lexy membincangkan asal-usul keluarga masing-masing sambil menelusuri jalan di hutan untuk mencari jalan keluar hutan rimba. Tiga belas jam sudah mereka lewati tapi belum juga sampai di pinggiran hutan. Satu jam kemudian mereka sampai di pinggiran hutan lalu mereka masuk sebuah desa dan menginap di desa itu, mujur benar nasib mereka berlima karena Elly mempunyai sanak saudara, Bibi Wagon namanya dia tinggal di desa ini bersam suami dan dua anaknya. Anaknya yang pertama bernama Josh dia berumur tujuh belas tahun dia adalah cowok paling keren di desanya lain halnya dengan adiknya yang berkulit hitam dan berambut keriting tapi dia juga seorang pemberani Albert namanya dia lebih muda empat tahun dari kakaknya. Bibi dan paman Wagon menyambut keponakannya dan menyambut Elly dan kawan-kawannya menginap semalam dan keesokan harinya akan diantar paman dan bibi Wagon ke rumah masing-masing. Elly dan kwan-kawan membantu bibi Wagon mempersiakan makan malam sementara itu paman Wagon sedang bersantai menonton TV dengan ditemani segelas kopi hangat yang dibuat oleh bibi Wagon dengan penuh cinta. Lain halnya dengan kedua anak mereka, Josh sibuk dengan memilih baju dan gaya yang akan dipakiny. Maklumlah diakaan naksir dan ngebet banget sama Helen, cinta itu bersemi pada sat pertam kali Josh menonton film yang dibintangi Helen pertama kali. Berbeda dengan adiknya, lbert dia sibuk mendengarkan musik dan melatih otot-ototnya dengan mengangkat burble di kedua tangannya. Ketika terdengar suara Elly memanggil seluruh penghuni rumah untuk berkumpul di meja makan.

“ makan malam sudah siap.” Ujar Yustin sambil membawa sepanci sup dengan kaldu ayam.

“ehm harum sekali baunya sampai menusuk hidung.” Puji Elsy opada Yustin sambil mencium aroma sup buatan Yustin. Tiba-tiba bibi Wagon muncul sambil membawa sepiring ayam goreng.

“ayo cepet makan bukankah kalian sudah lapar ? setelah itu bntu bibi mencuci piring kalau sudah kalian boleh bersantai.” Bibi Wagon mencari-cari seseorang seperti ad yang kurang.

“mana Josh ? apakah kalian tahu.” Tanya bibi Wagon pada Albert, beberapa menit kemudian Josh turun dari tangga sambil tebar pesona.

“mau kemana kau rapi benar ?” tanya Albert dengan melirik tajam pada Josh.

“tidak kemana-mana aku Cuma ingin menemani nona Helen di malam yang romantis ini, bukankah begitu nona Helen ?” Josh memberikan hormat pada gadis pujaannya.

“tak usah percaya kau pada Josh karena dia seorang playboy” bisik Elly pada Helen. Hellen pun membalas bisikan Elly.

“gw kan playgirl masa’ takut sam playboy” tantang Helen. Makan malam dilewati dengan banyak bergurau lelucon-lelucon yang keluar dari muklut Josh dan Albert membuat lima gadis itu tertawa terbahak-bahak sampai ada yang tersedak sejenak. Mereka melupakan kejadian di hutan yang amat menyiksa.

Setelah makan malam usai mereka membantu bibi Wagon mencuci piring dan peralatan makan lainnya. Elly, Lion, Lexy, dan Yustin senang sekali bisa membantu bibi Wagon lain halnya dengan Helen dia malah asyik berbincang-bincang dengan Josh alsannya sih dia tidak pernh mencuci piring bisa-bisa lecet dan kasar tangannya. Usai sudah membantu bibi Wagon kemudian mereka bersantai di taman belakng rumh mereka mempercakapkan tentang asal muasal kalung berliontin pecahn bintng itu.

“emangnya kamu pernah bermimpi bertemu seorang peri yang nmanya Fexy ?” Tanya Elly pada tiga gadis itu.

“emang pernah tepatnya pada minggu malam tanggal 11 September dan ketika aku terbangun di ranjangku ada seekor kucing yang ku namai Miracle. Pertama-tama sih aku nggak mau merawatnya tapi karena ia selalu mengikuti ku aku terpaksa merawatnya.

“aku juga mengalami hal yang sama dengan mu.” Kemudian Lexy menunjukkan liontin yang dipakainya. Hal yang serupa dilakukn oleh Lion. Tiba-tiba Helen muncul ketika empat gadis dibelakang rumah menggabungkan pecahan bintang itu.

“wah ternyata kalian mempunyai liontin yang sama denganku bagaimana kalau kita pecahkan misteri ini malam ini juga.” Ajak Helen yang kemudian usul Helen diterima oleh yang lain.

Bersambung...…

BY: LUTFIA EKA DEWI

from X-2

Tidak ada komentar: